Menyimpan cinta terlarang dengan ayah mertua, saya terjebak dalam pernikahan yang penuh penderitaan. Penderitaan akibat rasa bersalah kepada suami, sementara perasaan kepada ayah mertua semakin besar setiap harinya. Ketakutan akan melukai suami membuat saya semakin menderita dan tersiksa. Keinginan untuk bertemu dan mengungkapkan perasaan, tetapi terikat oleh norma-norma etika. Dengan keputusan yang nekat, saya pergi dan meninggalkan surat untuk suami, terjun ke jalan yang penuh jebakan untuk bisa bersama orang yang saya cintai. Akankah cinta terlarang ini akan berujung pada sesuatu? Saya juga tidak tahu...
Tinggalkan Komentar